Petisi Penolakan Pemira Unand 2025 dan Tuntutan Penyelenggaraan Ulang

Pemira UNAND 2025 tidak mencatat rekor partisipasi, tetapi rekor kekacauan. Dari hampir 35.000 mahasiswa, hanya 1.580 yang masuk DPT dan hanya 1.176 yang memilih. Presma terpilih bahkan hanya didukung 657 suara—angka yang terlalu kecil untuk disebut representatif. Dengan kondisi ini, sulit menyebut hasil pemira sebagai suara mahasiswa UNAND. Yang tampak hanyalah demokrasi yang menyempit akibat sistem yang amburadul.

Akar masalahnya jelas: proses registrasi dibuat rumit dan tidak ramah pemilih. Seolah-olah hak suara berubah menjadi uji ketahanan teknis. Verifikasi DPT dilakukan tanpa tim paslon, tanpa transparansi, dan tanpa kriteria yang jelas. Lebih parah, ditemukan data ganda dan akses login ganda—indikasi bahwa panitia gagal menjaga integritas proses sejak awal.

Kini yang terancam adalah legitimasi suara mahasiswa. Bagaimana hasil bisa diterima bila prosesnya sendiri tidak dapat dipercaya? Jika kelalaian sebesar ini dibiarkan, pemira ke depan akan terus mengulang pola yang sama: partisipasi rendah, prosedur kabur, dan akuntabilitas nihil.

Karena itu, menolak hasil Pemira UNAND 2025 bukan tindakan berlebihan. Ini langkah perlu untuk menghentikan pembiaran, menuntut tanggung jawab panitia, dan memastikan demokrasi kampus tidak lagi dikorbankan oleh kesalahan yang seharusnya dapat dicegah.


Halim Drajat    Hubungi penulis petisi

Tandatangani petisi ini

Dengan menandatangani, saya menerima bahwa Halim Drajat akan dapat melihat semua informasi yang saya berikan pada formulir ini.

Kami tidak akan menampilkan informasi ini secara daring kepada publik.

Kami tidak akan menampilkan informasi ini secara daring kepada publik.


Kami perlu memastikan bahwa Anda bukan robot.

Saya mengizinkan pengolahan informasi yang saya berikan pada formulir ini untuk tujuan berikut:




Iklan Berbayar

Petisionline.com akan mengiklankan petisi ini kepada 3000 orang.

Ketahui lebih banyak...