BOIKOT TRANS 7 ATAS UJARAN KEBENCIAN PEPSANTREN DAN KIAI
Pernyataan Sikap: Bela Martabat Pesantren dan Kiai dari Ujaran Kebencian Media
Kami, para santri, alumni, dan pecinta ulama di seluruh Indonesia, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tayangan program Expose di salah satu stasiun televisi nasional pada 13 Oktober 2025, yang menampilkan narasi dan framing tidak pantas terhadap lembaga pesantren dan para kiai.
Pesantren adalah benteng moral bangsa — tempat lahirnya para pejuang, ulama, dan pendidik yang menjaga akhlak generasi. Segala bentuk pemberitaan yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, atau framing negatif terhadap pesantren dan kiai, merupakan tindakan tidak beradab dan merusak harmoni sosial.
Kami menuntut:
1. Klarifikasi terbuka dan permohonan maaf resmi dari pihak stasiun televisi yang menayangkan program tersebut.
2. Evaluasi dan sanksi etik terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran narasi yang menyesatkan publik.
3. Komitmen media nasional untuk menghormati nilai-nilai pesantren, menjaga marwah ulama, dan menampilkan pemberitaan berimbang sesuai kode etik jurnalistik.
Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya santri dan alumni pesantren, untuk bersatu menjaga kehormatan ulama dan pesantren — dengan cara beradab, damai, dan bermartabat.
Mari kita lawan ujaran kebencian bukan dengan kebencian, tetapi dengan sikap tegas, doa, dan solidaritas kebangsaan.
✊ “Ulama adalah pewaris para nabi. Barang siapa memuliakan ulama, Allah akan muliakan hidupnya.”
Kami menuntut:
1. Klarifikasi terbuka dan permohonan maaf resmi dari pihak stasiun televisi yang menayangkan program tersebut.
2. Evaluasi dan sanksi etik terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran narasi yang menyesatkan publik.
3. Komitmen media nasional untuk menghormati nilai-nilai pesantren, menjaga marwah ulama, dan menampilkan pemberitaan berimbang sesuai kode etik jurnalistik.
Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya santri dan alumni pesantren, untuk bersatu menjaga kehormatan ulama dan pesantren — dengan cara beradab, damai, dan bermartabat.
Mari kita lawan ujaran kebencian bukan dengan kebencian, tetapi dengan sikap tegas, doa, dan solidaritas kebangsaan.
✊ “Ulama adalah pewaris para nabi. Barang siapa memuliakan ulama, Allah akan muliakan hidupnya.”
SOLIDARITAS SANTRI MADURA SE INDONESIA Hubungi penulis petisi