Skrining Pendengaran Gratis Bayi Baru Lahir Berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di Seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia
- Banyak individu dengan difabel pendengaran terdiagnosa memiliki difabel pendengarannya cukup terlambat sehingga intervensinya pun diberikan terlambat. Keterlambatan intervensi membuat hasil pengajaran komunikasi untuk individu dengan difabel pendengaran tidak optimal. Akibatnya individu dengan difabel pendengaran menjadi kurang mandiri dan ketidakmandiriannya bisa menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Jika pemerintah memfasilitasi skrining pendengaran pada bayi baru lahir secara gratis (seperti yang telah dipraktikkan di negara-negara maju) berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia, bayi-bayi dengan difabel pendengaran bisa mendapatkan diagnosa dan intervensi dini sehingga bisa memiliki masa depan yang lebih cerah. Mereka kelak bisa hidup mandiri dan menjadi warga negara yang berkontribusi secara penuh dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dukung petisi "Skrining Pendengaran Gratis pada Bayi Baru Lahir Berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di Seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia" dengan turut menandatanganinya dan ajak orang-orang lain yang Anda kenal untuk juga turut menandatanganinya.
Eka Kurnia Hikmat, Yayasan Rumah Siput Indonesia Hubungi penulis petisi