Skrining Pendengaran Gratis Bayi Baru Lahir Berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di Seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia

  1. Banyak individu dengan difabel pendengaran terdiagnosa memiliki difabel pendengarannya cukup terlambat sehingga intervensinya pun diberikan terlambat. Keterlambatan intervensi membuat hasil pengajaran komunikasi untuk individu dengan difabel pendengaran tidak optimal. Akibatnya individu dengan difabel pendengaran menjadi kurang mandiri dan ketidakmandiriannya bisa menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Jika pemerintah memfasilitasi skrining pendengaran pada bayi baru lahir secara gratis (seperti yang telah dipraktikkan di negara-negara maju) berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia, bayi-bayi dengan difabel pendengaran bisa mendapatkan diagnosa dan intervensi dini sehingga bisa memiliki masa depan yang lebih cerah. Mereka kelak bisa hidup mandiri dan menjadi warga negara yang berkontribusi secara penuh dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dukung petisi "Skrining Pendengaran Gratis pada Bayi Baru Lahir Berupa Tes OAE (Otoacoustic Emissions) di Seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia" dengan turut menandatanganinya dan ajak orang-orang lain yang Anda kenal untuk juga turut menandatanganinya.

Eka Kurnia Hikmat, Yayasan Rumah Siput Indonesia    Hubungi penulis petisi

Tandatangani petisi ini

Dengan menandatangani, saya memberi wewenang kepada Eka Kurnia Hikmat, Yayasan Rumah Siput Indonesia untuk menyerahkan informasi yang saya berikan dalam formulir ini kepada pihak yang berwenang atas masalah ini.

Kami tidak akan menampilkan alamat email Anda secara daring kepada publik.

Kami tidak akan menampilkan alamat email Anda secara daring kepada publik.

Kami tidak akan menampilkan nomor telepon Anda secara daring kepada publik.







Iklan Berbayar

Kami akan mengiklankan petisi ini ke 3000 orang.

Ketahui lebih banyak...